Bahaya FOMO Saham & Crypto: Saat 'Ikut-ikutan' Berakhir dengan Tangisan

Sobat Hal-5, pernah lihat teman pamer screenshot 'cuan' dari saham atau crypto di media sosial? Tiba-tiba, muncul bisikan di kepala, "Wah, gampang banget kayaknya dapat uang. Ikutan, ah!"

Hati-hati! Bisa jadi kamu sedang berada di ambang pintu FOMO saham atau FOMO crypto. Di dunia investasi, FOMO bukan lagi sekadar takut ketinggalan momen seru, tapi takut ketinggalan 'kereta cuan' yang bisa berujung pada kerugian finansial yang menyakitkan.

Bahaya FOMO Saham & Crypto
Niat cuan malah sawan gara2 Fomo

Kenapa FOMO di Dunia Investasi Sangat Berbahaya?

Berbeda dengan ketinggalan konser, ketinggalan 'cuan' bisa langsung berdampak pada isi rekeningmu. Berikut adalah alasan mengapa investasi karena ikut-ikutan itu sangat berbahaya:

  • Membeli di Harga Pucuk: Saat sebuah saham atau koin sudah ramai dibicarakan, biasanya harganya sudah tinggi. Orang yang masuk karena FOMO seringkali menjadi 'pembeli terakhir' sebelum harganya terkoreksi atau anjlok.

  • Tidak Punya Rencana (Trading Plan): Karena masuk tanpa analisis, kamu tidak tahu kapan harus menjual (baik saat untung maupun rugi). Akhirnya, kamu hanya bisa panik saat harga bergerak liar.

  • Mengabaikan Fundamental: Kamu tidak peduli apakah perusahaan di balik saham itu bagus atau apa teknologi di balik koin itu berguna. Yang penting, harganya sedang naik. Ini sama seperti membeli barang tanpa melihat kualitasnya.

  • Stres Mental yang Luar Biasa: Melihat portofolio merah setiap hari karena membeli aset yang salah bisa menyebabkan stres dan kecemasan yang parah, jauh lebih buruk daripada sekadar ketinggalan tren nongkrong.
"Di pasar saham, uang ditransfer dari orang yang aktif (dan FOMO) ke orang yang sabar." - Kutipan populer di dunia investasi.

Cara Menjadi Investor Cerdas, Bukan Investor FOMO

  • DYOR (Do Your Own Research): Selalu lakukan risetmu sendiri sebelum menaruh uangmu di mana pun. Jangan pernah berinvestasi pada sesuatu yang tidak kamu pahami.

  • Buat Rencana Investasi: Tentukan tujuanmu, profil risikomu, dan strategimu. Patuhi rencanamu dengan disiplin.

  • Hindari 'Grup Pom-pom': Jika sebuah rekomendasi terdengar terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, biasanya memang begitu. Jauhi grup yang menjanjikan keuntungan instan.

Ingat ya, sobat Hal-5, investasi adalah maraton, bukan sprint. Untuk memahami akar psikologis dari perilaku ini, kamu bisa baca artikel utama kami tentang apa itu FOMO dan jebakan psikologisnya.

Pernah punya pengalaman nyaris atau bahkan terjebak FOMO saham? Bagikan ceritamu di kolom komentar agar kita bisa belajar bersama!

No comments:

Post a Comment